1.
Definisi
Kekuasaan.
a) Menurut
Gibson
Kekuasaan adalah
Kemampuan seseorang untuk memperoleh seuatu sesuai dengan cara yang
dikehendaki.
b) Menurut
Max Weber
Kekuasaan adalah
kesempatan seseorang atau sekelompok orang untuk menyadarkan masyarakat akan
kemauan- kemauannya sendiri dengan
sekaligus menerapkannya terhadap tindakan-tinakan perlawanan dari orang-orang
atau golongan-golongan tertentu.
c) Menurut
Lewin
Kekuasaan adalah
kemampuan potensial dari seseorang/kelompok orang untuk mempengaruhi yang lain
dalam sistem yang ada.Dalam pengertiannya, kekuasaan adalah kualitas yang
melekat dalam satu interaksi antara dua atau lebih individu (a quality inherent
in an interaction between two or more individuals). Jika setiap individu
mengadakan interaksi untuk mempengaruhi tindakan satu sama lain, maka yang
muncul dalam interaksi tersebut adalah pertukaran kekuasaan.
2.
Sumber-sumber
Kekuasaan.
a)Sumber
kekuasaan antar individu (interpersonal sources of power).
-Kekuasaan Formal (Formal Power) adalah
kekuasaan yang didasarkan pada posisi individual dalam suatu organisasi.
·Kekuasaan Personal (Personal Power) adalah
kekuasaan yang berasal dari karakteristik unik yang dimiliki seorang individu.
b)Sumber
kekuasaan struktural (structural sources of power). Kekuasaan ini juga dikenal
dengan istilah inter-group atau inter-departmental power yang merupa-kan sumber
kekuasaan kelompok.
Ada
5 sumber kekuasaan menurut John Brench dan Bertram Raven, yaitu :
a) Kekuasaan
menghargai (reward power)
Kekuasaan
yang didasarkan pada kemampuan seseorang pemberi pengaruh untuk memberi penghargaan
pada orang lain yang dipengaruhi untuk melaksanakan perintah. (bonus sampai senioritas
atau persahabatan)
b) Kekuasaan
memaksa (coercive power)
Kekuasaan
berdasarkan pada kemampuan orang untuk menghukum orang yang dipengaruhi kalau
tidak memenuhi perintah atau persyaratan. (teguran sampai hukuman).
c) Kekuasaan
sah (legitimate power)
Kekuasaan formal yang
diperoleh berdasarkan hukum atau aturan yang timbul dari pengakuan seseorang
yang dipengaruhi bahwa pemberi pengaruh berhak menggunakan pengaruh sampai pada
batas tertentu.
d) Kekuasaan
keahlian (expert power)
Kekuasaan yang didasarkan pada persepsi
atau keyakinan bahwa pemberi pengaruh mempunyai
keahlian relevan atau pengetahuan khusus yang tidak dimiliki oleh orang yang dipengaruhi.
(professional atau tenaga ahli).
e) Kekuasaan
rujukan (referent power)
Kekuasaan yang dimiliki
oleh seseorang atau kelompok yang didasarkan pada indentifikasi pemberi
pengaruh yang menjadi contoh atau panutan bagi yang dipengaruhi. (karisma, keberanian,
simpatik dan lain-lain).
3.
Definisi
Pengaruh
Menurut
para ahli ;
a) Menurut
Wiryanto
Pengaruh merupakan tokoh
formal mauoun informal di dalam masyarakat, mempunyai ciri lebih kosmopolitan,
inovatif, kompeten, dan aksesibel dibanding pihak yang dipengaruhi
b) Menurut
Norman Barry
Pengaruh adalah suatu
tipe kekuasaan yang jika seorang yang dipengaruhi agar bertindak dengan cara
tertentu, dapat dikatakan terdorong untuk bertindak demikian, sekalipun ancaman
sanksi yang terbuka tidak merupakan motivasi yang mendorongnya
c) Menurut
Uwe Becker
Pengaruh adalah kemampuan
yang terus berkembang yang – berbeda dengan kekuasaan – tidak begitu terkait
dengan usaha memperjuangkan dan memaksakan kepentingan
d) Menurut
Robert Dahl
A mempunyai pengaruh atas
B sejauh ia dapat menyebabkan B untuk berbuat sesuatu yang sebenarnya tidak
akan B lakukan
4.
Pengaruh
Taktik Organisasi
Taktik-taktik
mempengaruhi (Influence Tactics) adalah cara-cara yang biasanya digunakan oleh
seseorang untuk mempen-garuhi orang lain, baik orang yang merupakan atasan,
setingkat, atau bawahannya. Dengan mengetahui dan menggunakan hal ini, maka
seseorang dapat mempengaruhi orang lain, dengan tidak menggunakan kekuasaan
yang dimilikinya.
Kipnis
dan Schmidt adalah peneliti yang pertama kali meneliti taktik-taktik yang biasa
digunakan orang untuk mempengaruhi orang lain. (Kipnis dan Schmidt, 1982).
Berbagai alat ukur telah dibuat untuk meneliti taktik mempengaruhi, dan salah
satu yang terbaik adalah yang dibuat oleh Yukl dkk, yaitu yang disebut
Influence Behavior Questionnaire (Yukl, Lepsinger, and Lucia, 1992). Hasil
penelitian Yukl dkk, menun-jukkan ada sembilan jenis taktik yang biasa
digunakan di dalam organisasi (Hugheset all, 2009), yaitu:
a) Persuasi
Rasional (Rational Persuasion), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain
dengan menggunakan alasan yang logis dan bukti-bukti nyata agar orang lain
tertarik.
b) Daya-tarik
Inspirasional (Inspirational Appeals), terjadi jika seseorang mempengaruhi
orang lain dengan menggunakan suatu permintaan atau proposal untuk
membangkitkan antusiasme atau gairah pada orang lain.
c) Konsultasi
(Consultation), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan mengajak
dan melibatkan orang yang dijadikan target untuk berpartisipasi dalam pembuatan
suatu rencana yang akan dilaksanakan.
d) Mengucapkan
kata-kata manis (Ingratiation), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain
dengan menggunakan kata-kata yang membahagiakan.
e) Daya-tarik
Pribadi (Personal Appeals), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain atau
memintanya untuk melakukan sesuatu karena merupakan teman atau karena dianggap
loyal.
f) Pertukaran
(Exchange), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan memberikan
sesuatu keuntungan tertentu kepada orang yang dijadikan target, sebagai imbalan
atas kemauannya mengikuti suatu permintaan tertentu.
g) Koalisi
(Coalitions), terjadi jika seseorang meminta bantuan dan dukungan dari orang
lain untuk membujuk agar orang yang dijadikan target setuju.
h) Tekanan
(Pressure), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan menggunakan
ancaman, peringatan, atau permintaan yang berulang-ulang dalam meminta sesuatu.
i)
Mengesahkan (Legitimacy), terjadi jika
seseorang mempengaruhi orang lain dengan menggunakan jabatannya, kekuasaannya,
atau dengan mengatakan bahwa suatu permintaan adalah sesuai dengan kebijakan
atau aturan organisasi.
Tangkilisan,
Drs.Hessel Nogi S. (2005). Manajemen Publik. Jakarta: PT. Grasindo.
No comments:
Post a Comment