Kata informasi berasal dari kata bahasa
Perancis kuno informacion (tahun 1387) mengambil istilah dari bahasa Latin
yaitu informationem yang berarti “konsep, ide atau garis besar,”. Informasi merupakan kata benda dari informare yang berarti aktivitas. Aktifitas dalam pengetahuan yang dikomunikasikan. Informasi bisa menjadi fungsi penting dalam
membantu mengurangi rasa cemas pada seseorang.
Menurut para ahli informasi adalah :
- Raymond Mc. Leod : data yang telah diolah menjadi bentuk yang memiliki arti bagi penerima informasi serta bermanfaat bagi pengambilan keputusan saat ini ataupun mendata.
- Tata Sutabari : data yang telah diklasifikasikan ataupun diolah serta di interpretasikan untuk digunakan dalam proses pengambilan sebuah keputusan.
- Jogiyanto HM : hasil dari suatu pengolahan data dalam bentuk yang lebih berguna serta lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian – kejadian yang nyata yang digunakan untuk pengambilan sebuah keputusan.
-
Abdul Kadir
& McFadden : data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga dapat meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut.
Secara umum informasi dapat didefinisikan
sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna serta
lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang
nyata yang digunakan untuk pengambilan suatu keputusan.
Kualitas
informasi ditentukan oleh beberapa faktor:
- Keakuran dan teruji kebenarannya.
Informasi harus bebas dari
kesalahan-kesalahan serta tidak menyesatkan.
- Kesempurnaan informasi.
Informasi disajikan dengan lengkap tanpa
pengurangan, penambahan, serta pengubahan.
- Tepat waktu.
Infomasi harus disajikan secara tepat waktu,
karena menjadi dasar dalam pengambilan sebuah keputusan.
- Relevansi.
Informasi akan memiliki nilai manfaat yang
tinggi, jika Informasi tersebut dapat diterima oleh mereka yang membutuhkan.
- Mudan dan murah.
Apabila cara serta biaya
untuk memperoleh informasi sulit serta mahal, maka orang menjadi tidak berminat
untuk memperolehnya, atau akan mencari alternatif substitusinya
- Akurat.
Informasi harus bebas dari
kesalahan-kesalahan dan harus jelas mencerminkan maksudnya.
Fungsi Informasi :
- Meningkatkan pengetahuan atau kemampuan pengguna.
- Mengurangi ketidakpastian dalam proses pengambilan keputusan.
- Menggambarkan keadaan sesuatu hal atau peristiwa yang terjadi.
Definisi Sistem :
Menurut Kursini & Menurut Laudon (dalam
Gaol, 2008) informasi adalah data yang sudah dibentuk ke dalam sebuah formulir
bentuk yang bermanfaat dan dapat digunakan untuk manusia.
Definisi Psikologi :
Psikologi berasal dari kata dalam bahasa
Yunani Psychology yang merupakan gabungan dan kata psyche dan logos. Psyche
berarti jiwa dan logos berarti ilmu. Secara harafiah psikologi diartikan
sebagal ilmu jiwa. Istilah psyche atau jiwa masih sulit didefinisikan karena
jiwa itu merupakan objek yang bersifat abstrak, sulit dilihat wujudnya,
meskipun tidak dapat dimungkiri keberadaannya.
Menurut Wundt Psikologi merupakan ilmu
pengetahuan yang mempelajari pengalaman-pengalaman yang timbul dalam diri
manusia, seperti perasaan panca indera, pikiran, merasa (felling) dan kehendak. Menurut Heru Basuki (2008), psikologi adalah
ilmu pengetahuan ilmiah yang mempelajari perilaku, sebagai manifestasi dari
kesadaran proses mental, aktivitas motorik, kognitif, dan juga emosional. Menurut Dali Gulö (1982), psikologi yaitu
ilmu yang mempelajari proses-proses mental dan perilaku makhluk hidup, ataupun
proses-proses mental dan perilaku itu sendiri.
Kesimpulan sistem informasi psikologi adalah,
sama hubunngannya sebuah sistem informasi dengan manusia, yaitu hubungan antara
sebuah sistem informasi dan bidang psikologi. Terdapat kumpulan elemen-elemen
yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu dari data yang telah
diproses menjadi bentuk yang memiliki arti bagi penerima dan mempunyai nilai
yang nyata dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan dalam kaitannya dengan
penggunaan teknologi dan aplikasinya dalam bidang psikologi.
Contoh :
Mengenai sistem informasi psikologi dapat di
aplikasikan ke dalam sebuah contoh kasus, yaitu pada saat individu memproses
sebuah input seperti halnya bahwa manusia menerima suatu stimulus atau
rangsangan melalui indra manusia. Manusia mempunyai 5 macam indra, yaitu indra
penglihatan (mata), indra pendengaran (telinga), indra peraba (kulit), indra
pembau (hidung), indra pengecap (lidah). Contoh dalam indra peraba (kulit),
ketika individu terkena suatu benda yang terasa panas pada kulit, kemudian rasa
panas tersebut akan dikirim ke susunan saraf pusat dan otak untuk diolah dan
diintrepetasikan rasa yang di alami oleh individu tersebut. Dalam memproses
informasi dari yang di rasa tersebut, hasilnya dapat diintepretasikan sebagai
rasa yang tidak menyenangkan, panas atau sakit, sehingga dianggap sesuatu yang
menyakitkan pada indra peraba (kulit) sehingga yang akan terjadi adalah rasa
sakit hasil dari ekspresi yang muncul setelah di proses di otak bisa saja
berteriak, nangis, atau lari menjauh dari benda tersebut. Interpretasi yang
telah dirasakan tadi bukan bagian dari sensasi melainkan sudah menjadi
persepsi. Sensasi dan persepsi merupakan bagian yang dari sistem pengolahan
informasi dari rangsangan stimulus yang dikoordinir oleh otak.
SUMBER :
Ahmad, A. (2003). Psikologi Umum. Jakarta : Rineka Cipta
Amsyah, Z. (2005). Manajemen Sistem Informasi. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama
Ahmad, A. (2003). Psikologi Umum. Jakarta : Rineka Cipta
Amsyah, Z. (2005). Manajemen Sistem Informasi. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama
Gaol, C.J.L. (2008). Sistem Informasi Manajemen. Jakarta : Grasindo
Kosasih, E. (2006). Cerdas Berbahasa Indonesia. Jakarta : Erlangga
Heru Basuki. (2008). Psikologi Umum. Depok : Universitas GunadarmaKosasih, E. (2006). Cerdas Berbahasa Indonesia. Jakarta : Erlangga
http://www.dosenpendidikan.com/12-pengertian-dan-fungsi-sistem-informasi-menurut-para-ahli/
No comments:
Post a Comment