1. Bintang
Bintang adalah benda langit luar angkasa yang memiliki ukuran besar dan memancarkan cahaya sebagai sumber cahaya. Bintang tersusun atas gas hidrogen, helium, dan unsur-unsur lain. Bagi orang-orang di bumi, bintang-bintang tampak sangat redup dan kecil, jika dibandingkan dengan matahari kita (yang notabene juga sebuah bintang). Kenyataannya, banyak bintang yang sangat besar, dan bahkan berkali-kali lebih besar dari matahari. Mereka tampak redup mungkin karena jarak mereka sangat jauh dari kita. Apakah kehidupan bintang itu sama dengan matahari? Sebenarnya, kehidupan bintang berbeda-beda satu sama lain karena berbagai faktor. Bintang kecil menghabiskan bahan bakar mereka (gas hidrogen) lebih lambat daripada bintang yang besar, sehingga mereka dapat hidup lebih lama.
Bintang yang terdekat dengan bumi adalah matahari, sedangkan Matahari sendiri dikelilingi oleh planet-planet anggota tata surya seperti pelanet bumi, merkurius, venus, mars, jupiter, saturnus, uranus, neptunus dan jupiter.Pojok Pedia
Matahari adalah jenis bintang yang terdekat dengan bumi, dimana Matahari memiliki jarak dengan bumi sekitar 149,680,000 kilometer serta diikuti oleh Proxima Centauri dalam rasi bintang Centaurus yang berjarak kurang lebih empat tahun cahaya.
Bagaimana suatu bintang dilahirkan?
Teori menjelaskan bahwa bintang dilahirkan di dalam debu dan awan gas raksasa yang disebut nebula. Saat debu dan gas menyusut akibat tarikan gravitasi, massa materi menjadi sangat padat dan panas. Jika panas yang terbentuk sudah sampai pada temperatur yang optimal, gas hidrogen mulai “terbakar” melalui reaksi fusi nuklir dan memancarkan energi dalam bentuk cahaya dan panas. Akhirnya, sebuah bintang baru mulai bersinar. Masa hidup bintang dapat mencapai jutaan tahun. Selama hidupnya, bintang membakar energi dan memancarkan cahaya dan panas.
Bagaimana Akhir Kehidupan Bintang?
Pada saat kehabisan bahan bakar (hidrogen), bintang-bintang membengkak dan permukaannya menjadi dingin. Bintang-bintang yang besar akan tumbuh menjadi “raksasa biru” dan meledak sebagai supernova. Bintang-bintang yang lebih kecil mengembang dan menjadi raksasa merah besar.Ledakan supernova dapat menghasilkan salah satu dari dua macam objek yang sangat aneh, yaitu sebuah pulsar atau sebuah lubang hitam. Keduanya berputar sekitar 1000 kali dalam sedetik. Pulsar akan terbentuk setelah inti bintang raksasa dilumatkan. Akan tetapi, jika inti bintang itu dilumatkan sampai batas tertentu, inti ini akan menjadi sangat padat dan otomatis memiliki gravitasi yang luar biasa besar. Inti bintang ini berubah menjadi lubang hitam. Lubang hitam memiliki gravitasi dimana segala sesuatu dalam jarak tertentu tersedot olehnya, meskipun itu adalah cahaya.
2. Matahari
Matahari adalah pusat tata surya kita. Tata surya terdiri dari Matahari, sembilan planet (salah satu diantaranya adalah Bumi), dan semua benda lain yang berjalan mengedari matahari. Matahari adalah suatu bola gas panas. Piringan matahari yang menyilaukan, tempat asala cahaya dan bahang memancar, disebut Fotosfer. Disekeliling Fotosfer adalah lapisan gas merah cemerlang yang disebut Kromosfer. Untain hidrogen merah menyala terlempar sejauh ratusan ribu kilometer ke antariksa dari Kromosfer. Untaian ini disebuah Prominensa. Sekeliling kromosfer terdapat lapisan gas lain yang disebut Korona. Permukaan matahari ditandai bercak-bercak suram yang disebut bintik matahari. Ini dapat dilihat dengan teleskop khusus.
Matahari bergaris tengah 1392000 km, atau sekitar 109 kali garis tengah Bumi. Massa atau berat totalnya 331950 kali Bumi. Suhu permukaannya 60000 K; dan suhu dipusat 150000000 K.
Pergerakan Matahari :
Matahari berotasi pada sumbunya dengan selama sekitar 27 hari untuk mencapai satu kali putaran. Sumbu rotasi Matahari miring sejauh 7,25° dari sumbu orbit Bumi sehingga kutub utara Matahari akan lebih terlihat di bulan September sementara kutub selatan Matahari lebih terlihat di bulan Maret. Matahari bukanlah bola padat, melainkan bola gas, sehingga Matahari tidak berotasi dengan kecepatan yang seragam. memakan waktu rotasi sekitar 24 hari sedangkan bagian kutubnya berotasi selama sekitar 31 hari.
Matahari dan keseluruhan isi tata surya bergerak di orbitnya mengelilingi galaksi Bimasakti. Matahari terletak sejauh 28.000 tahun cahaya dari pusat galaksi Bimasakti. Kecepatan rata-rata pergerakan ini adalah 828.000 km/jam sehingga diperkirakan akan membutuhkan waktu 230 juta tahun untuk mencapai satu putaran sempurna mengelilingi galaksi.
Ciri khas Matahari :
·
Prominensa (lidah api Matahari)
Berupa
bagian Matahari menyerupai lidah api yang sangat besar dan terang yang mencuat
keluar dari bagian permukaan serta seringkali berbentuk loop (putaran). Prominensa
disebut juga sebagai filamen Matahari karena meskipun julurannya sangat terang
bila dilihat di angkasa yang gelap, namun tidak lebih terang dari keseluruhan
Matahari itu sendiri. Prominensa hanya dapat dilihat dari Bumi
dengan bantuan teleskop dan filter.
·
Bintik Matahari
Bintik Matahari terlihat seperti noda kehitaman di
permukaan Matahari. Bintik Matahari adalah granula-granula cembung kecil yang
ditemukan di bagian fotosfer Matahari dengan jumlah yang tak terhitung. Ukuran
bintik Matahari dapat lebih besar daripada Bumi. Bintik Matahari memiliki
daerah yang gelap bernama umbra, yang dikelilingi oleh daerah yang lebih
terang disebut penumbra. Warna
bintik Matahari terlihat lebih gelap karena suhunya yang jauh lebih rendah dari
fotosfer. Suhu di daerah umbra adalah sekitar 2.200 °C sedangkan di daerah
penumbra adalah 3.500 °C.
·
Badai
Matahari
Badai Matahari terjadi ketika ada pelepasan seketika energi magnetik yang terbentuk di atmosfer Matahari. Plasma Matahari yang meningkat suhunya hingga jutaan Kelvin beserta partikel-partikel lainnya berakselerasi mendekati kecepatan cahaya. Total energi yang dilepaskan setara dengan jutaan bom hidrogen berukuran 100 megaton. Jumlah dan kekuatan badai Matahari bervariasi. Ketika Matahari aktif dan memiliki banyak bintik, badai Matahari lebih sering terjadi. Badai Matahari seringkali terjadi bersamaan dengan luapan massa korona. Badai Matahari memberikan risiko radiasi yang sangat besar terhadap satelit, pesawat ulang alik, astronot, dan terutama sistem telekomunikasi Bumi.
Kata planet berasal dari bahasa Yunani yaitu planetai, yang berarti pengembara. Hal ini disebabkan kedudukan planet terhadap bintang tidaklah tetap. Planet adalah benda angkasa yang tidak mempunyai cahaya sendiri, berbentuk bulatan, dan beredar mengelilingi bintang (Matahari). Sebagian besar planet mempunyai pengiring atau pengikut yang disebut Satelit yang beredar mengelilingi planet.Sebelumnya, para ahli menetapkan bahwa di dalam tata surya terdapat sembilan planet. Sembilan planet tersebut berdasarkan urutannya dari matahari yang terdiri atas planet Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus dan Pluto. Sejalan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimiliki manusia, maka berdasarkan Sidang Umum International Astronomical Union (IAU) ke-26, pada tanggal 25 Agustus 2006 di Praha, ditetapkan delapan planet dengan mengeluarkan Planet Pluto dari Sistem Tata Surya kita. Sementara itu, Pluto diturunkan statusnya sebagai kategori planet kerdil bersama-sama dengan Xena dan Asteroid Ceres.Keputusan mengeluarkan Pluto yang sudah menjadi anggota keluarga planet tata surya selama 76 tahun merupakan konsekuensi ditetapkannya definisi baru tentang planet. Dalam resolusi tersebut, sebuah benda langit bisa disebut planet apabila memenuhi tiga syarat, yakni mengorbit matahari, berukuran cukup besar sehingga mampu mempertahankan bentuk bulat, dan memiliki jalur orbit yang jelas dan "bersih" (tidak ada benda langit lain pada orbit tersebut). Dari kriteria ini, planet Pluto memiliki kelemahan, antara lain ukurannya sangat kecil dan bentuk orbitnya yang memanjang dan memotong orbit Neptunus, sehingga dalam perjalanannya mengelilingi matahari, Pluto kadang-kadang lebih dekat dengan matahari dibandingkan Neptunus.Planet-planet yang ada di tata surya dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa kriteria, antara lain sebagai berikut :1. Berdasarkan massanya, planet dapat dikelompokan menjadi dua macam, yaitu sebagai berikut:a) Planet bermassa besar (Superior planet), terdiri atas Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.b) Planet bermassa kecil (Inferior Planet), terdiri atas Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars.2. Berdasarkan jaraknya ke matahari, planet dapat dibedakan atas planet dalam dan planet luar.a) Planet dalam (Interior planet),Planet-planet yang jarak rata-ratanya ke matahari lebih pendek dari pada jarak rata-rata Planet Bumi ke Matahari. Berdasarkan kriteria tersebut, maka yang termasuk planet dalam, adalah Planet Merkurius dan Venus.b) Planet luar (Eksterior planet),Planet-planet yang jarak rata-ratanya ke matahari lebih panjang dari pada jarak rata-rata Planet Bumi ke Matahari. Termasuk ke dalam kelompok planet luar, yaitu Planet Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.4. Asteroid
Asteroid adalah benda-benda langit kecil sejenis planet yang tersebar di antara orbit planet Mars dan Yupiter, yaitu kira-kira 500 juta kilometer dari Matahari dari Bumi. Asteroid tampak bersinar karena benda ini sama seperti planet, menerima dan memantulkan cahaya Matahari
Beberapa
contoh asteroid :
1) Ceres
Asteroid
terbesar saat ini adalah Ceres. Massa asteroid ini setara sepertiga massa sabuk
asteroid. Saking besarnya, obyek ini memiliki kekuatan gravitasi untuk menarik
dirinya sendiri.
2) Baptistina
Baptistina
merupakan nama salah satu keluarga termuda asteroid di sabuk asteroid. Salah
satu batu ini menghantam Bumi 65 juta tahun silam dan membantu kepunahan
dinosaurus.
3) Kleopatra
Klepoatra
yang memiliki dua bulan bernama Alexhelios dan Cleoselene. Asteroid metalik ini
memiliki bentuk yang tak lazim, yakni tulang anjing, dengan ukuran panjang,
tinggi dan lebar 217x94x81 kilometer.
4) Hektor
Seperti
Kleopatra, Hektor sangat panjang, dengan dimensi panjang dan lebar sekitar
370x200 kilometer. Hektor juga memiliki bulan.
5) Themis
Asteroid
besar ini menjadi benda langit pertama yang diketahui memiliki es di
permukaannya
6) Toutatis
Asteroid
ini memiliki gerakan yang tak beraturan. Asteroid ini berpotensi mendekati Bumi
namun karena orbitnya kacau, kapan asteroid ini mencapai Bumi tak bisa
diprediksi.
7) Apophis
Pada
2004, Toutatis mencapai posisi terdekatnya, 1,61 juta kilometer, dengan Bumi.
Namun, terdapat batu-batu lain yang pernah sangat dekat Bumi, dan yang paling
mengkhawatirkan astronom adalah Apophis. Batu ini ditemukan pada 2004. Asteroid
ini akan kembali berada dekat lingkungan Bumi pada 2029.
5. Komet
Komet lebih dikenal dengan istilah bintang berekor yang senantiasa datang mengunjungi Matahari dan keluarganya secara periodik. Sebagian besar tubuh komet dibentuk oleh berbagai gas,termasuk Sianogen (CN), Karbon (C), Karbon monoksida (CO), Nitrogen (N2), Hidroksil (OH), dan Nitrogen Hidrid (NH). Berdasarkan sifat fisiknya, tubuh komet terdiri atas dua bagian, yaitu inti dan ekor.
Sebelum mendekati Matahari, komet terdiri atas batuan dan es. Debu dan gas menyembur dari intinya, lalu terbentuklah kepala komet (koma) dan ekornya. Komet mengedari Matahari dengan bidang orbit yang berbedabeda. Ada yang berbentuk elips sangat pipih, parabola, bahkan hiperbola. Pada saat komet sangat dekat dengan Matahari sebagian partikel-partikel tubuhnya mencair karena panas Matahari dan membentuk ekor yang semakin dekat Matahari, ekor komet tersebut semakin panjang. Adapun pada saat jaraknya jauh dari Matahari hampir semua bagian tubuhnya membeku sehingga tidak terdapat lagi ekor. Beberapa contoh komet yang pernah dilihat oleh manusia antara lain sebagai berikut:
1) Komet
Halley
Komet ini kali pertama ditemukan oleh Edmund Halley
(1656–1742). Komet Halley adalah komet yang terpanjang lintasannya dan muncul
setiap 76 tahun sekali.
2) Komet
Encke
Komet ini ditemukan oleh Johann Franz Encke (1791–1865).
Komet ini muncul setiap 3,3 tahun sekali.
3) Komet
Biella
Komet ini muncul
setiap 6,5 tahun satu kali. Biella pernah terlihat pada tahun 1832 dan 1986.
6. Meteor
Benda langit anggota tata surya lainnya adalah Meteor, yaitu benda langit di angkasa baik terdiri atas senyawa logam maupun batuan. Jika meteor masuk ke dalam atmosfer Bumi, akan terjadi gesekan yang sangat kuat antara massa meteor dan partikel-partikel atmosfer. Gaya gesek ini mengakibatkan meteor terbakar sehingga terlihat dari Bumi sebagai bintang yang jatuh dari angkasa. Jika meteor sampai ke permukaan Bumi, dinamakan meteorit. Benturan atau tumbukan yang sangat kuat antara meteorit yang jatuh dengan permukaan bumi, dapat mengakibatkan terjadinya cekungan muka Bumi menyerupai kawah. Seperti pernah terjadi di daerah Winslow Arizona, Amerika Serikat, yang dikenal dengan Barringer Crater.
Sumber.
No comments:
Post a Comment