Tuesday, 29 April 2014

Kesehatan Mental ( Menganalisa Kasus )


Teori Behavioristik.
Teori belajar Behavioristik adalah sebuah teori yang di cetuskan oleh Gage dan Berliner tentang perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman 

Psikologi behavioristik menganggap perilaku manusia karena hasil dari belajar selama hidupnya. Perilaku yang mencerminkan mental yang sehat menurut behavioristik adalah jika ia dapat mengaplikasikan pengalamannya dalam menghadapi masalah yang ia hadapi dengan baik. Tapi jika manusia itu tidak dapat menggunakan hasil belajarnya dengan baik dan justru semakin terjerumus dalam masalah lalu menimbulkan perilaku atau pikiran yang tidak sesuai serta keputusasaan maka orang itu tersebut dianggap terganggu kesehatan mentalnya. Manusia juga belajar melalui lingkungan sekitarnya jika ia belajar dengan orang yang salah dan lingkungan yang salah maka akan menghasilkan perilaku yang salah juga.Teori behavioristik dengan model hubungan stimulus responnya, mendudukkan orang yang belajar sebagai individu yang pasif. Respon atau perilaku tertentu dengan menggunakan metode pelatihan atau penbiasaan semata. Munculnya perilaku akan semakin kuat bila diberikan penguatan dan akan menghilang bila dikenai hukuman.

Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon . seorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan perubahan perilakunya. Menurut teori ini dalam belajar yang penting adalah input yang berupa stimulus dan output yang berupa respon.

Kasus.
Kisah Inspiratif : Adam Khoo “Si Bodoh yang Menjadi Milyarder”

Adam Khoo Lahir dengan nama lengkap Adam Khoo Yean Ann pada tanggal 8 April 1974 adalah jutawan termuda dan motivator sukses asal singapura. Waktu anak-anak, ia adalah penggemar berat games dan TV. Sehari, ia bisa berjam-jam di depan TV. Baik main PS atau nonton TV. Adam Khoo pun dikenal sebagai anak bodoh. Ketika kelas empat SD, Ia dikeluarkan dari sekolah. Ia pun masuk ke SD terburuk di Singapura. Ketika akan masuk SMP, ia ditolak oleh enam SMP terbaik di sana. Akhirnya, ia bisa masuk ke SMP terburuk di Singapura.

Usia 13 tahun, ia mengikuti suatu program dari Ernest & Young. Dalam program itu, ia belajar apa yang namanya Neuro Linguistic Programme (NLP), Accelerated Learning. Program ini benar-benar bermanfaat bagi Adam. Ia mulai mempraktekkan keterampilan barunya. Hal yang ia lakukan ketika kembali ke Sekolah, pertama ia menulis tujuannya. Ia akan lulus dari SMP tersebut dengan nilai A semua. Ia akan masuk ke Victoria Junior College. SMU terbaik di Singapura. Adam kemudian melakukan tindakan gila. Ia umumkan tujuannya itu di depan kelasnya, dan hal hasil Ia ditertawakan seluruh isi kelas, termasuk gurunya sendiri.  Tetapi Adam tidak bergeming. Tertawaan dan cemoohan guru dan teman-temannya ia jadikan sebagai sumber semangat. Ia pikir, bila ia tidak bisa membuktikan kata-katanya, ia akan lebih ditertawakan lagi.
 
Akhirnya kerja keras dan tekad baja Adam membuahkan hasil. Ia lulus dari SMP itu dengan nilai A semua. Ia berhasil masuk ke Victoria Junior College. Di SMU terbaik ini pun, Adam tetap menjadi yang terbaik. Ia lulus dari Victoria Junior College dengan nilai A semua dan sebagai lulusan terbaik. Adam pun masuk ke National University of Singapore (NUS). Universitas terbaik di Singapura. Di NUS, ia berhasil masuk ke NUS Development Program. Inilah program bagi mahasiswa Top One Percent. Mahasiswa dengan prestasi akademis yang sempurna. Program bagi para jenius. Dari NUS, Adam lulus juga sebagai lulusan terbaik. 

Itu merupakan kesuksesan Adam dalam dunia Pendidikan. Prestasi Adam di dunia bisnis ditandai pada saat Adam berusia 26 tahun. Ia telah memiliki empat bisnis dengan total nilai omset per tahun US$ 20 juta.Kisah bisnis Adam dimulai ketika ia berusia 15 tahun. Ada tiga hal besar yang menjadi kunci sukses Adam Khoo, yaitu : Tujuan yang jelas, keyakinan yang benar dan kuat & aksi yang tepat.

Analisis :
Adam Khoo memiliki pribadi yang tidak mudah menyerah atau pasrah begitu saja, ia menyadari akan kekurangan dalam hal akademik yang ia miliki. Tetapi dari segala keterbatasannya itu, tidak membuat ia berhenti dan menyerah  begitu saja. Dari pengalaman-pengalaman yang telah ia lewati, seperti: dikeluarkan dari sekolahnya, masuk ke SD terburuk di Singapura, dan ketika akan masuk SMP ia ditolak oleh enam SMP terbaik di sana, dan ia hanya bisa masuk ke SMP terburuk di Singapura.

Dari semua pengalaman buruk tersebut, menjadikan acuan bahkan semangat baru lagi untuk melangkah lebih baik, sehingga pada usia 13 tahun ia mengikuti suatu program dari Ernest & Young, dan menjadikannya lebih baik dalam akademiknya. Dengan rasa yang begitu optimis dan percaya diri, ia menyampaikan tujuannya di depan kelas bersama teman-temannya dan gurunya, bahwa Ia akan lulus dari SMP tersebut dengan nilai A semua, dan ia akan masuk ke Victoria Junior College, yaitu SMU terbaik di Singapura. Walaupun pada akhirnya ia hanya mendapatkan tertawaan dari teman-teman dan gurunya.

Dalam Teori Behavioristik perilaku yang mencerminkan mental yang sehat adalah jika ia dapat mengaplikasikan pengalamannya dalam menghadapi masalah yang ia hadapi dengan baik. Tapi jika manusia itu tidak dapat menggunakan hasil belajarnya dengan baik dan justru semakin terjerumus dalam masalah lalu menimbulkan perilaku atau pikiran yang tidak sesuai serta keputusasaan. 

Dalam kasus ini, Adam Khoo belajar dari pengalaman masa surammnya, sehingga ia mendapatkan suatu pelajaran yang berharga dan mengubah hal-hal yang buruk tersebut menjadi suatu acuan yang membawa ia dalam kesuksesan akademiknya bahkan dalam kesuksesan dunia bisnisnya. Pengalaman yang tidak mengenakkan tersebut terbilang sebagai stimulus, sebagai pancangin dalam ia melangkah menjadi yang lebih baik. Dan responnya ialah hasilnya. Dalam belajar yang baik menurut Behavioristik ada input (stimulus) dan output (respon).
Pada akhirnya langkah tepat yang diambil oleh Adam Khoo, membawa hasil yang baik. kerja keras dan tekad baja Adam membuahkan hasil. Ia lulus dari SMP tersebut dengan nilai A semua. Ia berhasil masuk ke Victoria Junior College. Di SMU terbaik ini pun, Adam tetap menjadi yang terbaik. Ia lulus dari Victoria Junior College dengan nilai A semua dan sebagai lulusan terbaik. Dalam dunia bisnisnya, ia pun sukses. Ia telah memiliki 4 bisnis dengan total nilai omset per tahun US$ 20 juta.

Wednesday, 9 April 2014

Sehat Mental Menurut Behaviorisme

I. Pengertian Sehat
Berikut beberapa pengertian sehat menurut WHO dan beberapa ahli kesehatan :
  • Definisi sehat menurut Badan Kesehatan Dunia WHO adalah bahwasannya sehat merupakan suatu keadaan yang sempurna baik fisik, mental dan sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit atau pun kelemahan.
  • Pengertian sehat menurut UU N0. 23/1992 tentang kesehatan yaitu merupakan suatu keadaan sejahtera dari badan (jasmani), jiwa (rohani) dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
II. Konsep Sehat Mental Menurut Behavioristik
  1. Behaviorisme 
Teori belajar Behavioristik adalah sebuah teori yang di cetuskan oleh Gage dan Berliner tentang perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman. Tokoh utama aliran ini ialah J.B. Watson. Watson sebenarnya mula-mula belajar filsafat, tetapi kemudian pindah ke dalam lapangan psikologi. Sejak tahun 1912 watson telah menjadi terkenal karena penyelidikan-penyelidikannya mengenai proses belajar pada hewan.  
Teori ini berkembang menjadi aliran psikologi belajar yang berpengaruh terhadap arah pengembangan teori dan praktek pendidikan dan pembelajaran yang dikenal sebagai aliran behavioristik. Aliran ini menekankan pada terbentuknya perilaku yang tampak sebagai hasil belajar.
Teori behavioristik dengan model hubungan stimulus responnya, mendudukkan orang yang belajar sebagai individu yang pasif. Respon atau perilaku tertentu dengan menggunakan metode pelatihan atau penbiasaan semata. Munculnya perilaku akan semakin kuat bila diberikan penguatan dan akan menghilang bila dikenai hukuman.
Aliran behaviorisme memperlakukan manusia sebagai mesin, yaitu di dalam suatu system kompleks yang bertigkah laku menurut cara-cara yang sesuai dengan hukum. Dalam pandangan kaum behavioris, individu digambarkan sebagai suatu organisme yang bersifat baik, teratur, dan ditentukan sebelumnya, dengan banyak spontanitas, kegembiraan hidup, berkreativitas, seperti alat pengatur panas.
Psikologi behavioristik menganggap perilaku manusia karena hasil dari belajar selama hidupnya. Perilaku yang mencerminkan mental yang sehat menurut behavioristik adalah jika ia dapat mengaplikasikan pengalamannya dalam menghadapi masalah yang ia hadapi dengan baik. Tapi jika manusia itu tidak dapat menggunakan hasil belajarnya dengan baik dan justru semakin terjerumus dalam masalah lalu menimbulkan perilaku atau pikiran yang tidak sesuai serta keputusasaan maka orang itu tersebut dianggap terganggu kesehatan mentalnya. Manusia juga belajar melalui lingkungan sekitarnya jika ia belajar dengan orang yang salah dan lingkungan yang salah maka akan menghasilkan perilaku yang salah juga.
   2.  Kepribadian Sehat Menurut Behavioristik
  • Manusia adalah makhluk perespon; lingkungan mengontrol perilaku. 
  • Manusia tidak memiliki sikap diri sendiri
  • Mementingkan faktor lingkungan
  •  Menekankan pada faktor bagian
  • Menekankan pada tingkah laku yang nampak dengan mempergunakan metode obyektif.
  • Sifatnya mekanis mementingkan masa lalu
Jadi, manusia dilihat oleh para behavioris sebagai orang-orang yang memberikan respons secara pasif terhadap stimulus-stimulus dari luar dan manusia di anggap tidak memiliki diri sendiri. 
  3. Prinsip Dasar Behaviorisme

  • Perilaku nyata dan terukur memiliki makna tersendiri, bukan sebagai perwujudan dari jiwa atau mental yang abstrak.
  • Aspek mental dari kesadaran yang tidak memiliki bentuk fisik adalah pseudo problem untuk sciene, harus dihindari. 
  • Penganjur utama adalah Watson : overt, observable behavior, adalah satu-satunya subyek yang sah dari ilmu psikologi yang benar.
  • Dalam perkembangannya, pandangan Watson yang ekstrem ini dikembangkan lagi oleh para behaviorist dengan memperluas ruang lingkup studi behaviorisme dan akhirnya pandangan behaviorisme juga menjadi tidak seekstrem Watson, dengan mengikutsertakan faktor-faktor internal juga, meskipun fokus pada overt behavior tetap terjadi. 
  • Aliran behaviorisme juga menyumbangkan metodenya yang terkontrol dan bersifat positivistik dalam perkembangan ilmu psikologi. 
  • Banyak ahli (a.l. Lundin, 1991 dan Leahey, 1991) membagi behaviorisme ke dalam dua periode, yaitu behaviorisme awal dan yang lebih belakangan.
Behavioristik di pengaruhi oleh stimulus-respon. Maksudnya adalah pengetahuan yang terbentuk melalui ikatan stimulus-respon akan semakin kuat bila diberi penguatan. Penguatan tersebut terbagi atas penguatan positif dan penguatan negatif. 
Penguatan positif sebagai stimulus, dapat meningkatkan terjadinya pengulangan tingkah laku itu. Sedangkan penguatan negatif dapat mengakibatkan perilaku berkurang atau menghilang.

Daftar Pustaka


Schultz, Duane. 1991. Psikologi Pertumbuhan Model-model Kepribadian Sehat.

Hasan Langgulung, Teori-Teori Kesehatan Mental, Jakarta: Pustaka Al-Husna, 1986, hal. 50-76.

Dr. Kartini Kartono, Hygiene Mental dan Kesehatan Mental dalam Islam, Bandung: CV. Mandar Maju, 1989,