Struktur
Fungsional
Pada
Struktur fungsional, para pekerja dengan kecakapan kerja yang hampir sama
melakukan tugas – tugas yang sejenis ditempatkan secara bersama dalam kelompok
– kelompok formal. Kelompok – kelompok ini secara khusus dibentuk dari para
pekerja yang terbagi dalam keahlian teknik, kepentingan – kepentingan dan
tanggung jawab.
Struktur
fungsional baik digunakan dalam organisasi kecil dan organisasi yang tidak
begitu kompleks yang berhubungan dengan satu atau beberapa produk pelayanan.
Struktur ini juga dapat berjalan dengan baik di lingkungan kerja yang relatif
stabil yang mengijinkan organisasi untuk menemukan strategi – strategi yang
relatif stabil.
Keuntungan
Struktur Fungsional :
- Efisiensi melalui spesialisasi
- Komunikasi dan jaringan keputusannya relatif sederhana
- Mempertahankan tingkat pengendalian strategi pada level manajemen puncak
- Dapat mendelegasi keputusan operasional sehari-hari
- Mempermudah pengukuran output dan hasil dari setiap fungsi
- Dapat mendorong timbulnya persaingan dan konflik antar fungsi
- Mengakibatkan sulitnya koordinasi di antara bidang-bidang fungsional
- Dapat menyebabkan tingginya biaya koordinasi antar fungsi
- Identifikasi karyawan dengan kelompok spesialis dapat membuat perubahan menjadi sulit
Struktur Divisional
Stuktur
organisasi yang dikelompokkan berdasarkan pada produk yang sama, proses yang
sama, kelompok orang yang melayani pelanggan yang sama, dan atau berlokasi di
daerah yang sama di suatu wilayah geografis.
Secara
umum dalam struktur organisasi seperti ini biasanya bersifat kompleks, dan
menghindari masalah yang terkait dengan struktur fungsional.
Contoh
perusahaan yang menggunakan struktur divisional, yaitu:
Wal-Mart
Stores, Inc , yang merupakan perusahaan Amerika Serikat yang mengoperasikan
jaringan department store. Menurut Fortune Global 500 2008, Wal-Mart adalah
perusahaan publik terbesar di dunia berdasarkan pendapatan. Perusahaan ini
menggunakan struktur divisional dimana ketika mengembangkan berbagai produk
baru dalam industri dan pasar yang berbeda, biasanya perusahaan mengubah
strukturnya menjadi struktur organisasi
yang terdiri dari beberapa divisi.
Tiap-tiap divisi dapat beroperasi sendiri-sendiri dibawah pengarahan seorang
manajer divisi yang bertanggungjawab langsung kepada CEO. Dalam struktur
organisasi divisional, manajer divisi dapat mengembangkan strategi untuk
masing-masing divisinya dan mungkin saja mereka menghadapi persaingan yang
berbeda dengan divisi lainnya sehingga strategi yang ditempuh mungkin juga
berbeda dengan divisi lainnya.
Keuntungan
Struktur Divisional :
- Fleksibilitas yang tinggi dalam merespon perubahan lingkungan.
- Meningkatnya koordinasi antar departemen fungsional.
- Menunjukkan dengan jelas pertanggungjawaban untuk produksi dan pelayanan pengiriman.
- Keahlian yang difokuskan pada pelanggan, produk – produk dan daerah – daerah khusus.
- Perkembangan atau penurunan ukuran yang mudah dengan menambah atau menghapus divisi – divisi.
Kelemahan Struktur Divisional :
- Duplikasi sumberdaya lintas divisi
- Kurang pendalaman teknis dan spesialisasi dalam divisi-divisi
- Koordinasi yang buruk lintas divisi
- Kurangnya kendali sumberdaya menajemen puncak
- Kompetesi untuk sumberdaya perusahaan
- Memungkinkan berkembangnya persaingan disfungsional antar sumber daya organisasi dan konflik antara tugas-tugas & prioritas-prioritas.
- Kepentingan divisi mungkin ditempatkan di atas kepentingan organisasi secara keseluruhan
- Kebijakan divisi tidak konsisten dengan kebijakan divisi lain maupun dengan kebijakan organisasi.
- Timbulnya masalah dalam alokasi sumber daya dan distribusi biaya-biaya perusahaan
- Adanya duplikasi sumber daya dan peralatan yang tidak perlu
Sumber.
Schermerhorn,
J. R., (2003). Manajemen. Jogjakarta : Andi Yogyakarta.
Manulang,M.2012.DASAR-DASAR MANAJEMEN.Yogyakarta:Gadjah
Mada University Press.
Afifuddin,M.M.2012.Dasar-dasar Manajemen.Bandung:ALFABETA.
No comments:
Post a Comment