PEMROSESAN
: BATCH, ONLINE, REAL TIME
Batch Processing
Batch processing adalah suatu model pengolahan data, dengan
menghimpun data terlebih dahulu, dan diatur pengelompokkan datanya dalam
kelompok-kelompok yang disebut batch. Tiap batch ditandai dengan identitas
tertentu, serta informasi mengenai data-data yang terdapat dalam batch
tersebut. Setelah data-data tersebut terkumpul dalam jumlah tertentu, data-data
tersebut akan langsung diproses.
Contoh
dari penggunaan batch processing adalah e-mail dan transaksi batch processing.
Dalam suatu sistem batch processing, transaksi secara individual dientri
melalui peralatan terminal, dilakukan validasi tertentu, dan ditambahkan ke
transaction file yang berisi transaksi lain, dan kemudian dientri ke dalam
sistem secara periodik. Di waktu kemudian, selama siklus pengolahan berikutnya,
transaction file dapat divalidasi lebih lanjut dan kemudian digunakan untuk
meng-up date master file yang berkaitan.
Online Processing
Adalah
sebuah sistem yang mengaktifkan semua periferal sebagai pemasok data, dalam
kendali komputer induk. Informasi-informasi yang muncul merupakan refleksi dari
kondisi data yang paling mutakhir, karena setiap perkembangan data baru akan
terus diupdatekan ke data induk. Salah satu contoh penggunaan online processing
adalah transaksi online. Dalam sistem pengolahan online, transaksi secara
individual dientri melalui peralatan terminal, divalidasi dan digunakan untuk
meng-update dengan segera file komputer. Hasil pengolahan ini kemudian tersedia
segera untuk permintaan keterangan atau laporan.
Perbedaan
Batch Processing dengan Online Processing :
1.
Pada batch processing, data yang dimasukkan akan dihimpun dahulu menjadi 1
kelompok atau batch baru kemudian akan dimasukkan ke database untuk mengupdate
master file. Sedangkan pada online processing, data yang dimasukkan atau
diinput akan langsung dimasukkan ke dalam database untuk mengupadate master
file pada saat itu juga.
2. Pada batch processing, data yang dikelompokkan tersebut
akan dicek ulang dan disortir sebelum dikirim ke database sehingga jika
terdapat data yang tidak valid, data akan dimasukkan ke dalam error report.
Pada online processing, hal ini tidak terjadi sehingga ada kemungkinan terdapat
data yang tidak valid yang masuk ke database.
Pada
online processing, waktu yang dibutuhkan untuk mengupdate database relatif
lebih cepat daripada batch processing.
3.
Proses yang memakai batch processing biasanya ditujukan untuk aplikasi yang
memiliki jumlah transaksi yang besar, sehingga perlu dilakukan pemeriksaan
pendahuluan, sebelum data-data tadi diolah Online processing lebih ditunjukan
untuk pengolahan data yang memerlukan suatu tingkat transaksi dengan kecepatan
tinggi, karena kebutuhan informasi yang harus segera diperoleh pada saat yang
sama.
Real
Time Processing
adalah
mekanisme pengontrolan, perekaman data, pemrosesan yang sangat cepat sehinga
output yang dihasilkan dapat diterima dalam waktu yang relatif sama. Perbedaan
dengan sistem on-line adalah satuan waktu yang digunakan real-time biasanya
seperseratus atau seperseribu detik sedangkan on-line masih dalah skala detik
atau bahkan kadang beberapa menit. Perbedaan lainnya, on-line biasanya hanya
berinteraksi dengan pemakai, sedangkan real-time berinteraksi langsung dengan
pemakai dan lingkungan yang dipetakan.
Kelebihan
Real Time Processing :
1. Pemrosesan real time akan sangat
menyederhanakan siklus kas perusahaan. Sistem real time dengan terminal
komputer yang terhubung dengan komputer pusat akan mengurangi atau malah
menghilangkan hambatan-hambatan seperti keterlambatan beberapa hari antara
pengambilan pesanan dan penagihan ke pelanggan.
2. Pemrosesan real time memberikan perusahaan keuntungan persaingan pada pasar.
Dengan memelihara informasi persediaan, staf penjualan dapat menentukan dengan
cepat bahwa terdapat persediaan di gudang. Informasi yang mutakhir yang disediakan
melalui proses real time akan
meningkatkan kemampuan perusahaan untuk memaksimalkan kepuasan pelanggan,
yang menyebabkan peningkatan penjualan.
3. Prosedur manual mempunyai kecenderungan untuk menghasilkan kesalahan kritis,
seperti nomor rekening yang salah, nomor persediaan yang tidak valid, dan salah
dalam melakukan perhitungan harga. Program perbaikan yang dilakukan
secara real time memperbolehkan untuk memperbaiki banyak
tipe kesalahan yang mengidentifikasi dan meningkatkan efektifitas serta
efisiensi operasional.
4. Akhirnya, pemrosesan secara real time akan
mengurangi pemakaian kertas. Kertas dokumen mahal untuk dibuat dan sering
rusak. Dokumen elektronik sangat efisien, efektif, dan sangat berguna bagi
jejak audit.
Data dan Media Penyimpanan (SASD dan DASD)
Data
dapat dideskripsikan sebagai suatu kejadian yang kita hadapi. Data dapat berupa
catatan-catatan dalam kertas, buku, atau tersimpan sebagai file dalam database.
Data akan menjadi bahan dalam suatu proses pengolahn data. Oleh karena itu,
suatu data belum dapat berbicara banyak sebelum diolah lebih lanjut.
Data
merupakan komponen vital bagi suatu perusahaan untuk melakukan kegiatan
operasionalnya dan menentukan kualitas informasi yang dihasilkan.
Proses
pengolahan data terbagi menjadi tiga tahapan, yang disebut dengan siklus
pengolahan data (Data Processing Cycle) yaitu:
- Pada tahap Input : dilakukan proses pemasukan data ke dalam komputer lewat media input (Input Devices).
- Pada tahapan Processing : dilakukan proses pengolahan data yang sudah dimasukkan, yang dilakukan oleh alat pemroses (Process Devices) yang dapat berupa proses perhitungan, perbandingan, pengendalian, atau pencarian distorage.
- Pada tahapan output : dilakukan proses menghasilkan output dari hasil pengolahan data ke alat output (Output Devices) yaitu berupa informasi.
Menurut Syafrizal, dkk (2010) data
dapat didefinisikan sekumpulan informasi atau nilai yang diperoleh dari
pengamatan (observasi) suatu obyek, data dapat berupa angka dan dapat pula
merupakan lambing atau sifat. Beberapa macam data antara lain; data populasi
dan data sampel, data observasi, data primer, data sekunder.
Data yang baik adalah data yang bisa
dipercaya kebenarannya (reliable), tepat waktu dan mencakup ruang lingkup yang
luas atau bisa memberikan gambaran tentang suatu masalah secara menyeluruh
merupakan data relevan.
Pembagian data:
1. Menurut sifatnya,
dapat dibagi menjadi dua:
- Data kualitatif yaitu data yang tidak berbentuk angka, misalnya : kuesioner pertanyaan tentang suasana kerja.
- Data kuantitatif yaitu data yang berbentuk angka, misalnya: harga saham.
2. Menurut sumber data,
dapat dibagi menjadi dua:
- Data Internal yaitu data dari dalam suatu organisasi yang menggambarkan keadaan organisasi tersebut. Misalnya, suatu perusahaan: jumlah karyawannya, jumlah modalnya.
- Data eksternal yaitu data dari luar suatu organisasi yang dapat menggambarkan faktor-faktor yang mungkin mempengaruhi hasil kerja suatu organisasi. Misalnya: data beli masyarakat mempengaruhi hasil penjualan suatu perusahaan.
3. Menurut cara
memperolehnya, juga bisa dibagi dua:
- Data primer (primary data) yaitu data yang dikumpulkan sendiri oleh perorangan/ suatu organisasi secara langsung dari objek yang diteliti dan untu kepentingan studi yang bersangkutan yang dapat berupa interview, observasi.
- Data sekunder (secondary data) yaitu data yang diperoleh/ dikumpulkan data disatukan oleh studi-studi sebelumnya atau yang diterbitkan oleh berbagai instansi lain.
4. Menurut waktu
pengumpulannya, dapat dibagi dua:
- Data “cross section” ialah data yang dikumpulkan pada suatu waktu tertentu (at a point of time) untuk menggambarkan keadaan dan kegiatan pada waktu tersebut. Misalnya: data penelitian yang menggunakan kuesioner.
- Data berkala (time series data) ialah data yang dikumpulkan dari waktu untuk melihat perkembangan suatu kejadian/kegiatan selama periode tersebut. Misalnya, perkembangan uang beredar.
Ada 2 jenis secondary storage:
- Serial/ Sequentil Access Storage Device(SASD). Contoh: Magnetic tape, punched card, punched paper tape.
- Direct Access Storage Device (DASD) Contoh: Magnetic disk, floopy disk, mass storage.
Secondary Storage umumnya digolongkan ke
dalam dua bagian:
- Sequantial Access Storage Device (SASD). Prosesnya lambat karena untuk mencari data tertentu harus selalu dimulai dari awal.
- Direct Access Storage Device (DASD).
Prosesnya lebih cepat disbanding SASD, karena untuk mengambil
data tertentu tidak perlu dicari dari awal berurutan.
SUMBER :
Aji Supriyanto. (2005). Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta : Salemba Infotek.
Gaol, C. J. L., (2008). Sistem
Informasi Manajemen. Jakarta: Grasindo.
Laudon, J. P., Laudon K. C.(2008).
Sistem Informasi Manajemen. Jakarta : Salemba Empat.
Li Deng, Dong Yu. (2014). Deep Learning : Methods and Applications. New York: Now
Publisher.
Singelton, Hall. (2007). Information Technology Auditing And Assurance. Jakarta: Salemba
Empat.
Li Deng, Dong Yu. (2014). Deep Learning : Methods and Applications. New York: Now
Publisher.
Singelton, Hall. (2007). Information Technology Auditing And Assurance. Jakarta: Salemba
Empat.
No comments:
Post a Comment